DINGINNYA TUSUKAN JARUM MALAM

Ini adalah sebuah coretan kecil berupa sebuah puisi sambung antara tiga orang.


A:
Dalam setiap tusukan jarum asmara
Ingin ku menolak, tapi apa daya
Hatiku telah renta akan kasihnya

B:
Jiwaku merana tanpa belainya
Terkulai lemah tak berdaya
Tanpa tatap sayu matanya

Yang dulu pernah mendekap tidurku
Yang dulu pernah menemani mimpiku

A:
Aku rindu mata itu,
Mata yang pernah memberi kehangatan pada nadiku

B:
Semua telah berlalu
Sayang,
Meski hatiku rindu
Tak pernah akan kau kembali
Untuk mendekap tidurku
Walau hanya sebatas mimpi

A:
Dinginnya malam membuat tetesan embun di pipiku
Saat ku buka kenangan manis waktu itu
Sepinya malam semakin membuat sunyi dalam hatiku
Saat teringat kau mengosongkan cintamu

C:
Walau hanya sekedar kecupan

Akan ku bawa kau kembali pada sukma yang pernah kau sematkan dalam hatiku, dulu

B:
Akh...
Entah mengapa hanya sesal yang ada
Sementara kau pun telah tiada

Tak tahu kini engkau dimana
Mungkinkah kau bersamanya?
Atau telah pergi jauh untuk selamanya

A:
Maafkanlah, adinda
Jika diriku tak bisa lupa
Pada semua kenangan manis kita
Sungguh engkaulah satu - satunya insan yang tak terlupa


0 komentar:

Posting Komentar